London, 16/11 (ANTARA) - Pemda DKI Jakarta memboyong Abang dan None Jakarta 2009, Ahmad Murtadhod dan Wimmy, untuk membidik wisatawan di Rusia dalam perhelatan akbar yang digelar di dua kota utama, Moskow dan St. Petersburg yang bertema "Enjoy Jakarta".
Banyaknya jumlah wisatawan Rusia ke berbagai pelosok dunia, termasuk Bali, menjadi incaran banyak pihak termasuk Pemda DKI Jaya yang terjun langsung dalam penetrasi pasar wisata, ujar "Counsellor", KBRI Moskow, M. Aji Surya, kepada koresponden ANTARA London, Senin.
Selain melakukan peragaan busana dan pentas seni di sebuah mal ternama di Moskow, Pemda DKI Jakarta juga menggelar pameran di Moskow dan St. Petersburg selama lima hari sejak Minggu (15/11).
Selain mempromosikan obyek wisata yang ada di ibu kota, Pemda DKI Jakarta juga memperkenalkan makanan nasional dalam acara "Indonesian Food Festival" di sebuah hotel bergengsi di Rusia.
Menurut M Aji Surya, melengkapi promosi pasar wisata secara besar-besaran, Pemda DKI juga menggelar konfrensi pers yang dipandu langsung oleh Abang dan None Jakarta.
Sementara itu, Kadinas Pariwisata dan Budaya DKI, Arie Budiman, mengatakan persaingan merebut pasar wisatawan harus dikerjakan secara serius.
Jakarta yang menjadi pusat budaya dan metropolitan Indonesia tidak boleh kalah dengan daerah lain di Indonesia. "Segalanya ada di Jakarta, tidak ada istilah kalah dalam persaingan," katanya.
Pemilihan pusat belanja sebagai salah satu tempat pertunjukan dengan menggelar pameran aneka batik karya Allure dan Ramli itu dimaksudkan untuk menggaet masyarakat Rusia berkantong tebal.
Dalam pentas seni budaya Pemda DKI Jakarta menampilkan 10 penari, di antaranya rampak gendang, jonjotan dan nyanyian Jali-jali.
Menurut rencana pada tanggal 17 Nopember digelar pertemuan "tour operator" dari Jakarta dan Moskow dan sekitarnya, disambung dengan pertemuan dengan kalangan wartawan setempat.
Selai itu juga akan diadakan "one-on-one meeting", para tamu akan disuguhi makan malam khas Indonesia dengan juru masak yang khusus didatangkan dari tanah air.
Selama lima hari berturut-turut, masakan Indonesia dapat dinikmati masyarakat Rusia pada saat makan siang dan malam di Swissotel.
Menurut Kabid Promosi Pariwisata DKI, Sri Juniarty, wisata kuliner merupakan salah satu cara ampuh dalam promosi wisata.
"Orang tidak perlu berargumentasi, bila memang enak di lidah," katanya. Perhelatan yang sama nantinya juga akan dipindahkan di kota kedua terbesar di Rusia, St. Petersburg.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaludin, menanggapi positif kegiatan ini dan menggarisbawahi bahwa upaya tiap daerah untuk penetrasi pasar wisatawan harus dilakukan, bila tidak ingin kalah oleh Bali.
Menurut Dubes, semua daerah memiliki tujuan wisata yang uni dan kaya akan budaya, sayangnya belum banyak diketahui oleh orang asing untuk itu perlu promosi terpadu, jitu dan kontinyu.
Banyaknya jumlah wisatawan Rusia ke berbagai pelosok dunia, termasuk Bali, menjadi incaran banyak pihak termasuk Pemda DKI Jaya yang terjun langsung dalam penetrasi pasar wisata, ujar "Counsellor", KBRI Moskow, M. Aji Surya, kepada koresponden ANTARA London, Senin.
Selain melakukan peragaan busana dan pentas seni di sebuah mal ternama di Moskow, Pemda DKI Jakarta juga menggelar pameran di Moskow dan St. Petersburg selama lima hari sejak Minggu (15/11).
Selain mempromosikan obyek wisata yang ada di ibu kota, Pemda DKI Jakarta juga memperkenalkan makanan nasional dalam acara "Indonesian Food Festival" di sebuah hotel bergengsi di Rusia.
Menurut M Aji Surya, melengkapi promosi pasar wisata secara besar-besaran, Pemda DKI juga menggelar konfrensi pers yang dipandu langsung oleh Abang dan None Jakarta.
Sementara itu, Kadinas Pariwisata dan Budaya DKI, Arie Budiman, mengatakan persaingan merebut pasar wisatawan harus dikerjakan secara serius.
Jakarta yang menjadi pusat budaya dan metropolitan Indonesia tidak boleh kalah dengan daerah lain di Indonesia. "Segalanya ada di Jakarta, tidak ada istilah kalah dalam persaingan," katanya.
Pemilihan pusat belanja sebagai salah satu tempat pertunjukan dengan menggelar pameran aneka batik karya Allure dan Ramli itu dimaksudkan untuk menggaet masyarakat Rusia berkantong tebal.
Dalam pentas seni budaya Pemda DKI Jakarta menampilkan 10 penari, di antaranya rampak gendang, jonjotan dan nyanyian Jali-jali.
Menurut rencana pada tanggal 17 Nopember digelar pertemuan "tour operator" dari Jakarta dan Moskow dan sekitarnya, disambung dengan pertemuan dengan kalangan wartawan setempat.
Selai itu juga akan diadakan "one-on-one meeting", para tamu akan disuguhi makan malam khas Indonesia dengan juru masak yang khusus didatangkan dari tanah air.
Selama lima hari berturut-turut, masakan Indonesia dapat dinikmati masyarakat Rusia pada saat makan siang dan malam di Swissotel.
Menurut Kabid Promosi Pariwisata DKI, Sri Juniarty, wisata kuliner merupakan salah satu cara ampuh dalam promosi wisata.
"Orang tidak perlu berargumentasi, bila memang enak di lidah," katanya. Perhelatan yang sama nantinya juga akan dipindahkan di kota kedua terbesar di Rusia, St. Petersburg.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaludin, menanggapi positif kegiatan ini dan menggarisbawahi bahwa upaya tiap daerah untuk penetrasi pasar wisatawan harus dilakukan, bila tidak ingin kalah oleh Bali.
Menurut Dubes, semua daerah memiliki tujuan wisata yang uni dan kaya akan budaya, sayangnya belum banyak diketahui oleh orang asing untuk itu perlu promosi terpadu, jitu dan kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar