AIR SUMBER KEHIDUPAN
SUMBER AIR MATI MAKA KEHIDUPAN JUGA MATI
Apakah hidup ini akan sehat sejahtera
Ini pertanyaan yang harus kita jawab secara seksama
Rimbun pohan penahan air jangan dibabat demi untung sementara
Selidikilah kenapa air menjadi mengering
Untuk minum, makan, mandi dan cuci kepala menjadi pusing
Menandakan kehidupan semakin genting
Bertawaqal dan bernusaywarahlah untuk mengatasi situasi sinting
Emosi dan amarah akan membuat makna hidup terpelanting
Resah gelisah ingin saling menggunting
Kebun merindang jangan diubah jadi bangunan membentang
Epidemi penyakit sangat mudah datang menyerang
Hampas dibuang sembarang
Itu tanda akal sehat telah mati terkandang
Datang musibah semua mengerang
Uang diutamakan agar perut sendiri tetap kenyang
Penghuni yang berdiam di dataran tinggi juga akan tidak-tenang
Air limbah diturunkan untuk orang yg tinggal di bawah menanggung malang
Nestapa dan derita akan tak henti-henti datang menjelang
Satu untuk semua dan semua untuk yang Satu
Umur dipanjangkan agar bisa mengamalkan ilmu
Mudarat dan laknat dijadikan seteru
Berkah dan Rahmat mendekat dan menyatu
Eforia otonomi daerah tak menjadikan diri tak tahu malu
Rasiaonal berpikir dan bersikap menjadi hidup bermutu
Aturan dibuat untuk menegakkan keadilan
Iri dan dengki hanya mengundang kesengsaraan
Riak dan rakus menjurumus ke dalam lembah kehinaan
Mari bersatu padu membenahi kehidupan
Area penyerap air jangan dibinasakan
Tutuplah keran bila air tak diperlukan
Insya Allah semuanya akan kebagian
Membangun tidaklah berarti mengorbankan lingkungan
Anak-cucu tetaplah mendapat perlindungan
Kesejahteraan didapatkan hasil kerja keras berkesinambungan
Alam yang kaya raya diolah sesuai dengan kebutuhan
Kemiskinan tercegah lantaran pendistribusian yang adil dan beradab
Enak sendiri merampas hak hidup orang perbuatan yang biadab
Hidup menjadi indah saling menjaga barisan dalam sab-sab
Impian menjadi nyata semua berdiri dalam hukum yang tegap
Durjana dan malapetaka dengan sendirinya akan melenyap
Umpama kuman yang lelah dilantak obat yang mujarab
Pemandangan yang indah tak bosan untuk ditatap
Aturan yang sudah jelas jangan pula disulap
Nasib dan takdir tak perlu diratap
Jalur air untuk cuci mandi minum diatur terbagi
Upaya menjaga kehidupan yang berharkat dan berprestasi
Galang kebersamaan hidup demi yang akan diwarisi
Anak cucu berkemabang-biak saling menyayangi
Aliran air bersih jangan dicemari
Kampung sejahetara warga hidup tak saling mamaki
Amarah dan dengki berpangkal dari hati yang mau menang sendiri
Nasehat menasehati sebagai tanda saling perduli
Mematikan kehidupan bersumber dari akal sehat yang tak terawat
Apa saja mau dihembat
Takabur dan jumawa ingin memamerkan diri paling hebat
Ini peretanda kehidupan yang mati sebelum mati telah terdaulat
Irwan Djamaluddin (Wandin Omlacitan)
Kaki Gunung Merapi Dusun Jaban Jogjakarta, 2 Juni 2009